- Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK pada Sidang Sengketa Pemilu 2024 Sah
- Pembangunan Papua Menjadi Bukti Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Papua
- Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK pada Sengketa Pemilu
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024
- Parpol dan Elite Politik Harus Tunjukkan Kedewasaan Usai Hasil Sengketa Pemilu Diumumkan
- IKN Nusantara Memiliki Magnet Kuat Terhadap Investor Asing
- BIN Bekali Generasi Muda Rasa Nasionalisme Melalui AMN Manado
- Tindak Tegas OPM Sumber Penderitaan Masyarakat Papua
- Jadi Bagian dari Program AMANAH, Pemuda Aceh Mampu Berkembang dan Mandiri
- UU Cipta Kerja Bermanfaat Menggerakan Perekonomian Nasional
BERITAJABAR.ID - Hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) tanggal 1 desember adalah hari yang mendebarkan karena biasanya mereka merayakannya dengan turun gunung, sehingga ada potensi kerusuhan. Pemuka agama di Papua sendiri tidak menyukai OPM dan menolak peringatan ulang tahun organisasi pemberontak tersebut.
Apa yang Anda ketahui tentang Papua? Daerah di Indonesia timur amat populer akan keindahan alamnya, dengan puncak Gunung Jayawijaya yang bersalju, dan Raja Ampat yang jadi tempat diving. Sayang sekali selain pariwisatanya, Bumi Cendrawasih selama ini juga dikenal dengan organisasi Papua merdeka (OPM) yang selalu membelot sejak puluhan tahun lalu.
Keberadaan OPM selama ini sangat mengganggu karena mereka membuat kerusuhan di Papua. Melalui kaki tangannya yakni KST (kelompok separatis dan teroris), mereka sering sekali melukai rakyat sipil, sehingga ada korban jiwa. Alasannya selalu sama: kecurigaan akan rakyat sipil yang diduga aparat. Apalagi jelang ulang tahunnya 1 desember nanti, akan ada lebih banyak kekacauan gara-gara OPM.
Para pemuka agama di Papua tidak menyetujui peringatan ulang tahun OPM. Penyebabnya karena pada akhir tahun 2020 lalu OPM dengan kejam membunuh Pendeta Yeremia Zanambani di Hidatipa, Papua. Kekejian OPM yang tega mengambil nyawa seorang pemuka agama, membuat mereka tidak menyetujui ulang tahun OPM.
Para pastor juga melakukan deklarasi dan menyatakan perdamaian untuk Papua. Menurut mereka tidak boleh ada kekerasan di Bumi Cendrawasih. Penyebabnya karena kekerasan tidak akan mengubah keadaan dan akan menambah sederet masalah. Ketika ada ulang tahun OPM yang dirayakan dengan pengibaran bendera bintang kejora dan kerusuhan, mereka dengan tegas menolaknya.
Ulang tahun adalah hari yang indah, oleh sebab itu amat tidak pantas ketika ada hari kelahiran, malah dirayakan dengan kerusuhan. Penyebabnya karena akan merusak esensi hari ulang tahun itu sendiri. Jika OPM mengaku berbahagia saat ulang tahun, mengapa malah menyakiti orang lain atau malah menghilangkan nyawa? Padahal yang jadi korban adalah saudara sesukunya sendiri.
Penolakan hari ulang tahun OPM oleh para tokoh agama dan masyarakat Papua sendiri adalah hal yang wajar. Mereka sudah muak dengan tingkah KST dan OPM yang selama ini selalu membuat kerusuhan, baik di Intan Jaya, Yahukimo, maupun daerah lain di Bumi Cendrawasih. Ketika ada OPM maka masyarakat tidak tenang karena takut tertembak.
Selain itu, para tokoh agama tidak suka akan OPM yang selalu membual. Mereka mengiming-imingi janji manis tentang referendum. Padahal itu hanya mimpi di siang bolong. Republik federal papua barat tidak akan berdiri ketika pemimpinnya hanya berambisi negatif dan penuh dengan kekerasan.
Bagaimana bisa OPM jadi pemimpin ketika tingkat pendidikannya saja dipertanyakan? Mereka juga terlalu mudah emosi dan paranoid, terbukti ketika sering mencurigai warga sipil sebagai mata-mata aparat. Jika pemimpinnya seperti itu maka akan lekas hancur negaranya, karena memang tidak punya kecakapan.
Masyarakat Papua juga sepakat dengan para tokoh agama. Mereka tidak mau diajak mengibarkan bendera bintang kejora (bendera OPM) walau yang ukuran kecil. Warga di Bumi cendrawasih setia kepada NKRI dan tidak mau jika diajak membelot serta merayakan ulang tahun OPM.
Ulang tahun OPM 1 desember nanti jadi hari yang menegangkan karena berpotensi menimbulkan kerusuhan di Papua. Untuk mencegahnya maka pengamanan makin diperketat. Para tokoh agama tidak menyetujui perayaan ulang tahun OPM karena organisasi itu jelas terlarang dan mereka melakukan pembelotan yang melanggar hukum.
Oleh : Moses Waker )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 867 Kali