Beritajabar.id, Rawalumbu, Bekasi - Pengurus Kickboxing Provinsi Jawa Barat (KBI Jabar) menggelar Kejuaraan Provinsi Kickboxing selama 3 hari, Jumat-Minggu (28-30/07/23), di Sport Center Bhakti Kartini, Rawalumbu, Bekasi.

ikhsan Nurjamil, Ketua KBI Jabar, menyampaikan, "Ini merupakan kejuaraan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti penyelenggaraan Babak Kualifikasi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera." Kejurprov yang ditujukan untuk seleksi atlet daerah ini juga dibarengi dengan penyelenggaraan open tournament yang dapat diikuti semua peserta umum dan mempertandingkan nomor-nomor yang tidak diikutsertakan dalam cabang olahraga Kickboxing pada PON mendatang.

"Penimbangan badan sangat ramai dan antri. Banyak peserta yang overweight tetap diikutsertakan dalam tanding. Sangat tidak tertib aturan." Kata salah satu peserta dari Jakarta. Ketidaksiapan panitia dan pengurus juga terlihat dari tecnical meeting yang diadakan hari Jumat tanpa dilakukan drawing pertandingan. Drawing yang dilakukan tidak didepan para manajer dan official tim berpotensi pada pengaturan bagan pertandingan. "Bagaimana ini kok jadwal pertandingan juga belum keluar?" Keluh Manajer atlet di meja panitia pada hari Sabtu pertandingan. 

Pertandingan Selekda maupun Open Tournament berlangsung sejak Sabtu pukul 09.00 pagi sampai dengan 21.00. Banyaknya pertandingan, tidak jelasnya jadwal, membuat beberapa atlet dan ofisial lelah menunggu. Semua nomor akan dipertandingkan sampai semi final, menyisakan pertandingan final pada hari Minggu. Sistem kebut sehari tersebut membuat ada atlet yang harus bertanding 3 kali pada hari tersebut.

Selain drawing dan jadwal yang tidak transparan, perhitungan skor dan nilai juga tidak transparan. Kickboxing sebagai beladiri modern yang lahir dari gabungan disiplin beladiri lain, ternyata tidak dapat menghadirkan sistem penilaian yang fair dan standar. "Mengapa tidak ada sistem penilaian elektronik untuk kejuaran setingkat provinsi ini?" ungkap Orang tua atlet yang melihat pertandingan.  

Ikhsan yang sedianya baru terpilih sebagai ketua umum KBI Jabar pada tanggal 20 Mei 2023 belum menjalankan upacara pelantikan dan pengukuhan kepengurusan oleh PP KBI dan KONI Jawa Barat. Politisi Angkatan Muda Golkar Bekasi ini pernah terjerat pidana penyalahgunaan narkotika pada tahun 2017. Dengan hambatan dan permasalahan yang telah timbul di awal ini, belum terlambat bagi KBI Jabar untuk menata diri lebih baik untuk kemajuan olahraga kickboxing Jawa Barat.