- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
- Mahasiswa Dukung Pembangunan AMN Manado oleh BIN sebagai Sarana Mempersatukan Pemuda
- Waspada Berita Hoaks dan Provokasi Tentang Investasi di Blok Wabu Papua
- Dukung Perjuangan Timnas U-23, BIN Gelar Nobar Semifinal Piala AFC Asian Cup 2024
- Gegap Gempita Euforia Timnas U-23, BIN Selenggarakan Nonton Bareng Laga Indonesia vs Uzbekistan
BERITAJABAR.ID - Penggunaan Vaksin AstraZeneca kembali dilanjutkan pasca penundaan sementara. Vaksin tersebut telah mendapatkan rekomendasi dari badan kesehatan dunia,WHO. Risiko efek samping pun lebih kecil dibandingkan dengan potensi tertular maupun bahaya Covid-19.
Setelah sempat diragukan, kini Vaksin Astrazeneca telah dinyatakan aman dan halal sehingga dapat digunakan. Juru Bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa dirinya menyambut baik hasil pengujian vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama sejumlah instansi terkait.
Siti menilai, proses pengajuan tersebut merupakan wujud dari kehati-hatian pemerintah dalam menyelesaikan vaksin Covid-19.
Nadia kembali menegaskan bahwa program vaksinasi nasional hadir untuk memberikan perlindungan kepada seluruh masyaraat terhadap anca,an covid-19
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menghadirkan vaksin terbaik bermutu dan efektif dalam melawan virus corona.
Dirinya juga menjelaskan bahwa Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia. Sehingga sudah pasti memenuhi syarat mutu dan aman digunakan.
Sebelumnya pada 16 Mei 2021, pemerintah sempat menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV 547. Hal ini menyusul akan dilakukannya investigasi dan pengujian oleh BPOM terhadap keamanan dan efektivitas vaksin terhadap Covid-19.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas produk vaksin dan efek samping yang dilaporkan.
Kemudian, dari hasil uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal yang dilakukan di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN), BPOM memutuskan bahwa vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dilaporkan.
Untuk menghindarri kekeliruan informasi, dr. Dirga Sakti Rambe selagu vaksinolog mengatakan tentang pentingnya masyarakat untuk mengetahui tentang vaksin AstraZeneca yang lebih baik lagi.
Menurutnya, vaksin AstraZeneca secara umum merupakan vaksin yang aman dan efektif. Vaksin AstraZeneca bersama Sinovac dan Shinoparm sebelumnya sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dokter Dirga mengungkapkan, penting untuk diketahui oleh masyarakat bahwa vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang paling banyak digunakan di dunia. Di mana penggunaan vaksin tersebut telah mencapai puluhan juta dosis.
Hal lain yang perlu diketahui masyarakat adalah, vaksin yang sudah diberikan izin penggunaan secara luas, masih terus diawasi penggunaannya. Proses ini merupakan proses berkelanjutan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian agar vaksin yang digunakan senantiasa aman di masyarakat.
Tentu saja akan ada proses evaluasi dan monitoring setelah mendapatkan EUA. Para ahli, Badan POM dan Kementerian Kesehatan terus mengawal peredaran dan penggunaan vaksin ini di masyarakat.
Terkait dengan beberapa KIPI yang masih diduga terdapat hubungannya dengan vaksin AstraZeneca, dr. Dirga menuturkan bahwa reaksi setelah penyuntikan vaksin adalah hal yang wajar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa vaksin bekerja karena vaksin memiliki zat antigen sehingga perlu proses pengenalan pada tubuh untuk membentuk antibodi. Secara keseluruhan, KIPI pada AstraZeneca masih bersifat ringan dan bisa ditangani.
Dirinya juga menambahkan, saat ini masyarakat mendengar informasi beberapa kasus pembekuan darah abnormal yang disebut thrombosis yang dihubungkan dengan vaksin AstraZeneca. Sejauh ini yang diketahui masyarakat kejadian thrombosis sangatlah kecil, yakni hanya 10 kasus dari 1 juta orang yang meneriima vaksin AstraZeneca.
Kondisi ini juga masih bisa ditangani secara medis. Para ahli saat ini terus mempelajari karakteristik kondisi thrombosis tersebut. Namun jika dibandingkan dengan thrombosis akibat terinfeksi Covid-19, kejadian yang diakibatkan AstraZeneca sangatlah kecil.
Artinya vaksin AstraZeneca aman dan manfaatnya jauh lebih banyak daripada risiko yang mungkin ditimbulkan. Apalagi LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengedarkan fatwa bahwa vaksin AstraZeneca Halal untuk digunakan dalam kondisi darurat.
Tak hanya di Indonesia, negara yang menggunakan AstraZenca yang lain ada di banyak negara Eropa dan Asia yang sudah menggunakan AstraZeneca dan bisa dilihat bahwa laporannya berhasil menekan kasus baru.
Dokter Dirga juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak merasa takut dan ragu terhadap vaksin AstraZeneca ataupun vaksin lain yang digunakan di Indonesia.
Karena bagaimanapun juga, vaksin merupakan salah satu instrumen yang sangat penting demi mengendalikan pandemi Covid-19. Sehingga pemerintah perlu melanjutkan program vaksinasi agar Indonesia dapat herd immunity dan hidup kembali normal.
Oleh : Deka Prawira )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
TAGS: | virus-corona |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 887 Kali