- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Home
- Internasional
- Presiden Jokowi Mendapat Apresiasi Pemimpin Dunia
BERITAJABAR.ID - Presiden Jokowi mendapatkan apresiasi besar dari pimpinan dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang diselenggarakan di Jerman. Sambutan hangat tersebut menunjukkan bahwa ketokohan Presiden Jokowi diakui secara internasional.
Di tengah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Presiden Joko Widodo selaku pimpinan negara yang menganut prinsip non-blok terus mengupayakan proses damai karena sesuai dengan amanat konstitusi untuk terus mendukung perdamaian dunia. Dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, beliau terus mendorong supaya kedua negara tersebut bisa menyelesaikan konflik mereka sesegera mungkin.
Selain itu, Indonesia sendiri merupakan presidensi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, sehingga peran Presiden Jokowi di mata dunia sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Hal tersebut dikarenakan konflik yang terjadi itu sangat berdampak pada terjadinya krisis pangan yang bahkan mengancam berbagai negara yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan perseteruan tersebut.
Bahkan para pemimpin dunia lain pun turut memberikan apresiasi besar kepada Presiden RI ke-7 tersebut. Pasalnya tidak bisa dipungkiri bahwa beliau merupakan pemimpin negara Asia pertama yang terbang secara langsung ke Rusia dan Ukraina meski dengan berbagai macam risiko yang mungkin saja bisa terjadi. Jadi meski di tengah situasi yang memanas atau tidak normal dan rumit, beliau tetap memilih untuk memberanikan diri datang secara langsung sehingga apresiasi pun tidak dapat terbendung.
Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi menyatakan bahwa krisis pangan yang mengancam dunia memang harus segera bisa diatasi. Selain dengan cara segera menghentikan konflik yang tengah terjadi, bagaimanapun adanya kerja sama antar negara merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk bisa saling membantu di bidang penyediaan stok bahan pangan agar suplai komoditas tidak terganggu terus menerus. Tentunya salah satu persyaratan untuk bisa menjalin kerja sama dan saling membantu tersebut adalah antar negara harus tidak ada konflik terlebih dahulu.
Lebih lanjut, ternyata PM India tersebut memiliki pemikiran yang serupa dengan Presiden RI, Joko Widodo yakni peperangan dalam bentuk apapun, utamanya dalam konteks Rusia dan Ukraina saat ini harus bisa sesegera mungkin dihentikan. Narendra Modi pun bahkan mengaku sangat senang dengan keputusan yang telah diambil oleh Indonesia untuk terus mendesak perdamaian.
Bukan hanya dengan Perdana Menteri India saja, namun dalam sela-sela KTT G7 di Elmau Jerman, Presiden Jokowi juga sempat berbincang dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Dalam pertemuan itu pula, Macron turut memberikan apresiasi atas tindakan berani yang diambil oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Di sana, Presiden Perancis menyatakan bahwa akan mendukung penuh supaya kesuksesan pertemuan antara Presiden RI ke Rusia dan Ukraina bisa terlaksana dan juga memberikan dampak baik bagi perdamaian dunia serta ujungnya bisa menghasilkan kerja sama secara konkret.
Keinginan dari Bapak Presiden Republik Indonesia itu memang sangatlah kuat hingga mampu mendatangkan berbagai macam bentuk apresiasi dari para pimpinan dunia lainnya. Bagi beliau, permasalahan yang terjadi pada sektor pangan merupakan permasalahan mengenai Hak Asasi Manusia yang bahkan sangatlah mendasar. Maka dari itu produksi pangan harus mampu ditingkatkan dengan menambah rantai pasok pangan dunia sehingga perdamaian harus kembali normal.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo juga menyinggung bagaimana kondisi para perempuan utamanya dari keluarga yang kurang mampu, mereka pasti akan jauh lebih menderita apabila terjadi krisis pangan yang berkelanjutan sebagai dampak konflik itu. Untuk itu, seluruh negara anggota G7 harus bisa saling berintegrasi dalam persoalan ekspor gandum Ukraina, ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia serta rantai pasok global.
Cita-cita besar akan dituntaskan oleh Presiden Jokowi yakni menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat berpengaruh di dunia, utamanya mengenai urusan resolusi ketika terjadi konflik antar negara yang sedang terjadi, yakni di Rusia dan Ukraina. Dengan adanya apresiasi dari pemimpin dunia terhadap Presiden Jokowi, kepemimpinan Indonesia secara internasional kedepan diharapkan dapat lebih optimal.
Oleh : Abdul Hadi )** Penulis adalah pemerhati hubungan luar negeri
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 891 Kali