- Tolak Demonstrasi Anarkis Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres
- Sinergitas Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas Pasca Pemilu
- Langgar HAM dan Lukai OAP, Tindakan OPM Identik Dengan ISIS
- Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat
- Kembangkan Kualitas Pendidikan, AMN Manado Hadirkan Fasilitas Lengkap
- Optimalisasi Penegakan Hukum Kepada OPM Mutlak Diperlukan
- Mempertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK
- Situasi Kondusif Penting Untuk Jaga Stabilitas Keamanan Pasca Pemilu
- Bukti Bagian Integral NKRI, Pemerintah Serius Tekan Kemiskinan di Papua
- Pemerintah Optimal Jaga Kekayaan Papua untuk Kebermanfaatan Rakyat
BERITAJABAR.ID - Aparat Keamanan dan masyarakat diharapkan terus mengantisipasi serangan teror Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua menjelang pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX . Rakyat Papua pun mendukung tindakan tegas terhadap KST agar Papua tetap damai dan pelaksanaan PON dapat berjalan aman dan lancar.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan diselenggarakan di Papua tanggal 2 Oktober 2021. Ketika makin mendekati hari-H maka panitia berusaha agar tidak ada kendala yang menghalangi, baik saat pembukaan maupun penyelenggaraannya. Salah satu yang bisa jadi batu sandungan adalah keberadaan KST yang terang-terangan menentang acara ini sejak awal.
KST memang tidak suka akan berbagai program pemerintah, termasuk PON, karena bagi mereka Papua sedang dijajah. Hal ini amat aneh karena mayoritas warga di Bumi Cendrawasih pro NKRI dan menentang KST. Mereka tidak mau diajak untuk mendirikan Negara Federal Papua Barat, dan menyatakan cinta Indonesia, serta mendukung kesuksesan PON XX.
Untuk menjaga keberhasilan PON XX maka dilakukan berbagai cara, agar tidak ada gangguan dari kelompok teroris. Ketua BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan bahwa serangan terorisme saat penyelenggaraan PON adalah sebuah keniscayaan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan jaringan intelijen untuk memberi masukan dan meningkatkan kewaspadaan jelang pembukaan PON XX.
Komjen Pol Boy Rafli Amar melanjutkan, Papua adalah daerah yang memiliki keterkaitan dengan ISIS. Hal ini terbukti dengan penangkapan beberapa orang di Merauke pada medio mei 2021. Selain itu, Bumi Cendrawasih juga berkaitan dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh KST. Mereka tak hanya beroperasi di pegunungan tetapi juga daerah lain.
Untuk mencegah serangan KST yang bisa mengacaukan PON XX maka aparat makin ketat dalam pengamanan. Setidaknya 9.000 orang polisi diterjunkan untuk mengamankan PON, tak hanya di sekitar arena pertandingan, tetapi juga di Wisma Atlet sebagai tempat penginapan para tamu kontingen dari provinsi lain. Di bus penjemputan juga ada pengamanan yang ketat.
Selain itu, di sekitar arena PON juga ada tambahan pengamanan dengan memanfaatkan teknologi drone. Dengan pesawat mini ini maka bisa dipantau apakah ada potensi kerusuhan. Jangan sampai saat pembukaan PON ada anak panah yang dilayangan oleh KST, sehingga mengacaukan acara dan membuat malu panitia. Penggunaan drone amat berguna untuk mencegah masuknya anggota KST ke arena PON.
Drone juga dilengkapi dengan kamera bersensor, jadi orang yang masuk dalam blacklist atau dicurigai sebagai anggota KST, bisa ditandai. Lantas panitia dan aparat bisa terjun untuk melakukan tindakan pencegahan. Pesawat mini ini juga bisa dipantau sehingga mencegah terjadinya kerumunan, karena PON XX diselenggarakan saat pandemi.
Cara lain untuk mengamankan PON adalah dengan melakukan razia. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan bahwa Polri, TNI, dan instansi lain telah membuat rencana pengamanan. Caranya dengan razia antar wilayah di seluruh Papua. Diharap dengan cara ini maka akan ada pencegahan dari kerusuhan, baik yang dilakukan oleh KST maupun kelompok lain.
Saat razia tentu wajib diperiksa apakah seseorang membawa senjata tajam, senjata api, minuman keras, atau benda-benda berbahaya lainnya. Masyarakat sadar bahwa razia adalah langkah pencegahan dari kerusuhan saat PON diselenggarakan. Oleh karena itu mereka tidak mengeluh saat ada razia di jalanan.
Jelang pembukaan PON XX awal oktober nanti, pengamanan makin ketat dilakukan, di seluruh wilayah Papua. Polisi makin gencar melakukan razia, agar tidak ada anggota KST yang lolos lalu mengacaukan penyelenggaraan PON. Selain itu, pengamanan juga digencarkan, terutama di sekitar arena pertandingan.
Oleh : Rebecca Marian )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 15:32:55 / 30 Des 2022
Ciptakan Tahun Baru Kondusif, Radikalisme dan Terorisme Perlu Diantisipasi Bersama
BERITAJABAR.ID - Upaya untuk bisa menciptakan perayaan tahun baru yang kondusif perlu untuk...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 861 Kali