- Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK pada Sidang Sengketa Pemilu 2024 Sah
- Pembangunan Papua Menjadi Bukti Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Papua
- Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK pada Sengketa Pemilu
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024
- Parpol dan Elite Politik Harus Tunjukkan Kedewasaan Usai Hasil Sengketa Pemilu Diumumkan
- IKN Nusantara Memiliki Magnet Kuat Terhadap Investor Asing
- BIN Bekali Generasi Muda Rasa Nasionalisme Melalui AMN Manado
- Tindak Tegas OPM Sumber Penderitaan Masyarakat Papua
- Jadi Bagian dari Program AMANAH, Pemuda Aceh Mampu Berkembang dan Mandiri
- UU Cipta Kerja Bermanfaat Menggerakan Perekonomian Nasional
- Home
- Internasional
- Imbas Lockdown di India, Puncak Himalaya Bisa Dilihat dari 200 Km
Jakarta, Beritajabar.id - Isolasi wilayah atau lockdown di India diharapkan dapat memutus penyebaran virus corona. Jalanan India kini lengang, hanya aparat yang bersliweran menjaga jalanan. Nah, sepinya lalu lintas membuat polusi berkurang drastis.
Imbasnya, warga India bisa melihat puncak Himalaya dari jarak 200 km untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, di distrik Jalandhar Punjab di India.. Himalaya pun jadi trending topic di media sosial. Warga mengomentarinya dengan kata-kata, "memukau, luar biasa, besar, mengejutkan, tidak pernah terjadi sebelumnya, fenomena langka."
Sant Balbir Singh Seechewal mengatakan dia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, SBS Hindi melaporkan, dikutip Rabu, 8 April 2020.
Dewan Polusi Pusat India mengatakan ada 'peningkatan kualitas udara yang signifikan'. “Kami bisa melihat gunung yang tertutup salju dengan jelas dari atap (rumah) kami. Dan bukan hanya itu, bintang terlihat di malam hari. Saya belum pernah melihat yang seperti ini belakangan ini,” kata Seechewal, yang telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran terhadap pencemaran lingkungan selama lebih dari 30 tahun.
Mantan pemain kriket India Harbhajan Singh mengatakan, itu adalah pengalaman yang tidak pernah ada sebelumnya. “Sebuah indikasi yang jelas tentang dampak pencemaran yang telah kami lakukan terhadap ibu bumi,” kata Singh memposting di Twitter.
India, negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang, telah memberlakukan lockdown karena pandemik wabah virus corona sejak 22 Maret, “Bukan hanya lalu lintas normal yang 'pergi' dari jalan, tetapi sebagian besar industri juga ditutup. Ini telah membantu membawa tingkat polusi ke tingkat yang luar biasa rendah,” kata Seechewal.
Dewan Polusi Pusat India mengatakan jam malam nasional pada 22 Maret, dan penutupan wilayah sejak 22 Maret, telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas udara di negara itu.
Di Delhi saja, secara keseluruhan, ada pengurangan hingga 44 persen pada PM10, pada tanggal 22-23 Maret 2020 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Menurut India Today, Data Intelligence Unit (DIU) dari 16-27 Maret menunjukkan indeks kualitas udara meningkat 33 persen rata-rata di negara ini.
“Data menunjukkan bahwa rata-rata, kota-kota di India memiliki AQI 115 antara 16 dan 24 Maret. Kualitas udara mulai menunjukkan peningkatan dari hari pertama lockdwon tanggal 21. Rata-rata AQI turun menjadi 75 dalam tiga hari pertama lockdown,” tulis laporan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan batas aman untuk kualitas udara adalah menjaga partikel PM2.5 di bawah 20mg/m3. Angka resmi menunjukkan lockdown sejauh ini membantu menjaga penyebaran virus korona tetap terkendali.
Menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan India, jumlah total kasus Covid-19 di negara ini telah melewati angka 4.000 dengan lebih dari 100 orang meninggal sejauh ini.
Tidak hanya di India, di sebagian besar wilayah lain, termasuk Amerika Serikat dan Eropa juga melaporkan kualitas udara yang membaik selama imbauan tinggal di rumah karena Covid-19. Demikian tempo.co
Photo : google image
TAGS: | internasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 866 Kali